Friday 1 June 2012

bukan buta...cuma tak nampak kejap...^_^

Bismillahirrahmanirrahim....assalamualaikum w.b.t....
Since dah ramai sangat sahabat2 yang ingin terjun dalam arena “cinta” ni....ade sikit perkongsian daripada saya...sbnrnya,dahulukan apa yang perlu didahulukan shbt2...mana yang msih belajar, sekiranya msih mampu menahan diri...better fokus dulu belajar...sbb klau kita sabar atas sesuatu yang sgt memeritkan, insya’Allah ganjaran Allah nanti lebih manis...^_^
Bukan salah...justeru fitrah...tdk salah, bahkan masa saya hadiri satu talk dulu pon, Dr.Wifaq(lecturer) tu kata “saya menyeru kepada kalian semua,kawinla awal”...TAPI...bukan membuta tuli jep shbt2...dye ckp mcm tu sbb skrg ni dah byk sgt maksiat...then,ade byk lagi dye ckp...
Cume...saya rsau shbt2 tertipu dgn kehendak dan desakan hati sendiri...tapi...sekiranya dah bersedia...dah istikharah elok2....ok...xde halangan...teruskan dengan niat murni itu sbb ni salah satu sunnah...^_^
Apepon...sandaran dan keyakinan pada Allah SANGAT penting...mana mungkin Allah takdirkan sesuatu yang tidak baik untuk hamba-hambaNya...kan?kan? :)






ya..kerana cinta Allah itu hanya layak untuk hamba-hamba yang mencariNya...maka dahulukan cintaNya...^_^



cinta menurut Ibnu Qayyim al Jawziyah

Ibnu Qayyim rahimahullâh pernah berkata dalam kitab al-Jawâb al-Kâfî li Man Sa'ala ‘an ad-Dawâ' asy-Syâfî 



“Kasih sayang adalah penyebab hati dan ruh menjadi hidup terpelihara. Hati tidak akan merasa tenteram, nikmat, beruntung, dan merasa hidup bila tanpa cinta. Seandainya hati tanpa cinta, sakitnya lebih terasa daripada mata terasa sakit ketika tidak bisa lagi melihat cahaya, telinga ketika tidak bisa lagi mendengar, hidung ketika tidak bisa lagi mencium, lisan ketika tidak mampu lagi berbicara. Bahkan, hati pun bisa menjadi rosak apabila hampa dari kasih sayang yang sudah merupakan fitrah dalam jiwa manusia. Ia adalah sebuah karunia yang diberikan Sang Pencipta. Oleh karena itu, rosaknya lebih parah daripada kerosakan tubuh manusia yang diisi dengan ruh, dan ini tidak boleh dikategorikan menjadi sesuatu yang pasti kecuali orang yang memiliki jiwa yang selalu hidup.”

Ibnu Qayyim rahimahullâh berkata dalam kitab ad-Dâ' wa ad-Dawâ' (Penyakit dan Ubat):

“Mencintai wanita itu terbagi kepada tiga, iaitu:
Bahagian pertama dan kedua adalah “pendekatan” dan “ketaatan”. Yang termasuk kategori ini seperti mencintai seorang isteri. Bentuk cinta seperti ini sangat bermanfaat kerana ia merupakan salah satu syariat yang diperintahkan oleh Allah ta’ala dalam melaksanakan pernikahan. Kerana, pernikahan dapat menghindarkan pandangan mata dan hati dari perbuatan maksiat yang dilarang Islam. Maka dari itulah Allah ta’ala, Rasul-Nya Muhammad saw., dan seluruh manusia menjunjung tinggi martabat pencinta seperti ini.

Sedangkan bahagian ketiga adalah “cinta mubah” (cinta yang dibolehkan), seperti cinta seorang lelaki ketika disebutkan kepadanya mengenai seorang wanita jelita, atau ketika seorang lelaki itu melihat wanita secara kebetulan lalu hatinya terpaut kepada wanita tersebut, dengan tidak ada unsur maksiat dalam jatuh cinta itu. Cinta semacam ini orang yang mengalaminya tidak dibebani dosa dan siksa, namun lebih baik menghindar dan menyibukkan diri dengan suatu pekerjaan yang lebih bermanfaat  serta wajib baginya merahsiakan hal itu. Apabila menjaga dan sabar terhadap suatu hal yang kelihatan seperti mempunyai unsur negatif, percayalah bahawa Allah ta’ala akan memberikan ganjaran pahala kepadanya dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.”

Ibnu Qayyim rahimahullâh tentang cinta yang terpuji:

“Cinta yang terpuji adalah cinta yang memberikan manfaat kepada orang yang merasakan cinta itu untuk kebahagiaan dunia dan akhiratnya. Cinta inilah yang menjadi asas kebahagiaan. Sedangkan cinta bencana adalah cinta yang membahayakan pelakunya di dunia mahupun akhirat dan membawanya ke pintu kenistaan serta menjadikannya asas penderitaan dalam jiwanya.”

Ibnu Qayyim rahimahullâh dalam kitab ad-Dâ' wa ad-Dawâ' (Penyakit dan Ubat):

“Cinta membangkitkan jiwa dan menata prilaku. Mengungkapkannya adalah suatu kewajaran dan memendamnya menjadi beban.” Lalu, beliau berkata: “Mereka berucap: ‘Kita tidak memungkiri kerusakan cinta jika dimulai oleh perbuatan tercela kepada sesama makhluk. Yang kita dambakan adalah cinta suci dari seorang lelaki idaman yang selalu komitmen kepada agama, kehormatan, dan akhlak. Jangan sampai cinta itu menjadi jurang pemisah antara menusia dengan Khaliq-nya dan menyebabkan antara pencinta dengan yang dicintainya jatuh ke dalam perbuatan nista




“ Cinta ini tidak dicela kecuali sekiranya melalaikan dari mengingati Allah dan menjauhkan dari cintaNya.”

hati yang sakit...pasti ada ubatnya...kembali kepada Allah la satu2nya ubat bagi hati yang sedang sakit :)

“ Cinta merupakan cermin bagi seseorang yang sedang jatuh cinta untuk mengetahui watak dan kelemah-lembutan dirinya dalam citra kekasihnya. Kerana sebenarnya, ia tidak jatuh cinta kecuali kepada dirinya sendiri.”

nota hatiku buat sahabat-sahabat ^_^

ada ketika kamu begitu kuat berprinsip...
sehinggakan tiada muslimin berani mendekatimu....
tapi lama kelamaan kamu merasa sunyi dan risau....
kamu mula mencari dan memberanikan diri...
tapi kamu tidak sedar kamu bakal tersesat dengan jerat permainan hati...
dulu....kamu pernah dahulukan cinta Allah melebihi yang lain...
dan kini Allah kasihan melihat dirimu...
kamu belum jauh tersasar...
belumpun sempat berkecimpung dalam arena maksiat itu...
belum sempat merasa nikmatnya pun...
tapi Allah dengan begitu kasih dan sayang menyedarkan kamu...
Alhamdulillah kamu tidak buta hati....
kamu sulam kembali tikar Iman yang telah hampir reput dalam kelalaian...
kamu kait kembali untaian taqwa yang hampir terburai dimamah kekecewaan..
kamu cari kembali susuk cinta Allah dan Rasul yang hilang...
nikmat bukan?^_^
lafaz Alhamdulillah itulah yang selayaknya meniti dibibirmu...
~~salam mujahadah penuh kenikmatan dalam kepayahan sahabat-sahabat~~

No comments:

Post a Comment